|
|
Home
> Education
> FolksTale
> Kebo Iwa - Bali |
|
Kebo Iwa - Bali |
|
Pada jaman dahulu, di Bali, hiduplah
sepasang suami istri yang sangat kaya raya. Akan
tetapi mereka belum dikaruniani anak. Untuk itu,
pergilah mereka ke pura untuk sembahyang dan memohon
kepada Yang Maha Kuasa agar dikaruniani seorang
anak. Mereka melalukan sembahyang setiap hari tanpa
hentinya.
Setelah sekian lama waktu berlalu, si istri mulai
mengandung. Suami istri itu pun merasa bahagia dan
tak lupa mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa.
Akhirnya, setelah sembilan bulan lamanya mengandung,
lahirlah seorang bayi laki-laki.
Waktu pun berlalu. Sang istri mulai mengandung.
Betapa bahagianya mereka. Beberapa bulan kemudian,
lahirlah seorang bayi laki-laki.
Ternyata yang lahir bukanlah bayi biasa. Ketika
masih bayi pun ia sudah bisa makan makanan orang
dewasa. Setiap hari anak itu makan makin banyak
dan makin banyak.
Anak itu tumbuh menjadi orang dewasa yang tinggi
besar. Karena itu ia dipanggil dengan nama Kebo
Iwa, yang artinya paman kerbau.
Kebo Iwa makan dan makan terus dengan rakus. Lama-lama
habislah harta orang tuanya untuk memenuhi selera
makannya. Mereka pun tak lagi sanggup memberi makan
anaknya.
Dengan berat hati mereka meminta bantuan desa. Sejak
itulah segala kebutuhan makan Kebo Iwa ditanggung
desa. Penduduk desa kemudian membangun rumah yang
sangat besar untuk Kebo Iwa. Mereka pun memasak
makanan yang sangat banyak untuknya. Tapi lama-lama
penduduk merasa tidak sanggup untuk menyediakan
makanan. Kemudian mereka meminta Kebo Iwa untuk
memasak sendiri. Mereka cuma menyediakan bahan mentahnya.
Kebo Iwa memang serba besar. Jangkauan kakinya sangat
lebar, sehingga ia dapat bepergian dengan cepat.
Kalau ia ingin minum, Kebo Iwa tinggal menusukkan
telunjuknya ke tanah. Sehingga terjadilah sumur
kecil yang mengeluarkan air.
Karena kehebatannya, Kebo Iwa dapat menahan serbuan
pasukan Majapahit yang hendak menaklukkan Bali.
Maha Patih Majapahit pun mengatur siasat. Ia mengundang
Kebo Iwa ke Majapahit. Ia kemudian meminta Kebo
Iwa membuatkan beberapa sumur, karena kerajaan itu
kekuarangan air minum.
Kebo Iwa menyanggupi tanpa curiga. Setibanya di
Majapahit, ia menggali banyak sumur. Sungguh pekerjaan
yang berat, karena ia harus menggali dalam sekali.
Ketika Kebo Iwa sedang bekerja di dasar sumur, Sang
Patih memerintahkan pasukannya menimbuni Kebo Iwa
dengan kapur. Kebo Iwa sesak napasnya. Kemudian
ia pun meninggal di dasar sumur.
Dengan meninggalnya Kebo Iwa, Bali pun dapat ditaklukkan
Majapahit. Berakhirlah riwayat orang besar yang
berjasa pada Pulau Bali. |
|
|
|
|
|