|
|
Home
> Education
> Story
> Biola |
|
Biola |
|
Pada zaman dinasti Tang, calon pegawai
pemerintahan dipilih melalui ujian negara yang diadakan
tiap tahun di ibu kota Chang'an, sebuah kota yang
sekarang bernama Xi'an di Propinsi Shaanxi.
Di antara orang yang mengikuti ujian, ada seorang
pemuda bernama Chen Zi-ang. Meskipun dia telah lulus,
dia masih belum ditempatkan di kantor mana pun karena
ada ratusan kandidat sepertinya. Dia berasal dari
Propinsi Sichuan dan tidak mengenal seorang pun
di ibu kota. Tidak ada koneksi sama sekali.
Suatu hari ketika dia berjalan-jalan, dia melihat
seseorang menjual biola. Harga yang diminta adalah
1.000 ons emas. Sekerumunan orang melihat alat musik
yang mahal itu, tetapi tidak seorang pun dapat mengatakan
apakah itu adalah harga yang pantas.
Chen maju ke depan. “Saya
mau membelinya,” dia berkata kepada
penjual.” Mohon ikut saya
untuk mendapatkan uangmu.”
Kerumunan itu melihat kepadanya dengan terheran-heran.
“Kamu dapat
bermain biola?” tanya seseorang.
“Ya. Saya adalah
seorang pemain yang hebat,” jawab Chen.
“Dapatkah kamu
memainkannya untuk kita?” saran seseorang.
Kerumunan itu setuju. “Boleh,”
kata Chen Zi-ang dengan tersenyum. “Besok
saya akan memainkannya untuk anda semua di depan
kuil di tengah kota.”
Keesokan harinya, banyak orang berkumpul di sana.
Dengan memegang biola itu di tangannya , Chen Zi-ang
mengumumkan, “Nama saya
adalah Chen Zi-ang. Saya dari Sichuan. Ini adalah
resume saya dan kumpulan tulisan saya. Mohon untuk
dibaca. Saya ingin mempersembahkannya kepada pejabat
senior di pemerintahan, tetapi saya tidak mempunyai
akses ke kaisaran karena saya orang asing di sini.
Sedangkan biola ini, saya tidak tahu bagaimana memainkannya.
Saya tidak terlalu tertarik untuk menjadi pemusik.”
Dengan pernyataan ini, dia membanting biola itu
ke tanah.
Tak lama kemudian, dia ditawari kedudukan penting
di pemerintahan. |
|
Prev
| Next |
|
|
Komentar:
Bagi mereka yang memeras otaknya untuk mendapatkan
perhatian dari dunia, ada cara yang cepat, tetapi
tidak murah. |
|
VEGETABLE ROOTS
Mereka yang belajar untuk menghargai kesehatan setelah
sakit dan belajar untuk menghargai kedamaian setelah
perang tidaklah bijaksana. Mereka yang dapat melihat
ke depan dan mengantisipasinya itulah yang benar-benar
bijaksana. |
|
Taken From
Michael C. Tang Book “Kisah-Kisah
Kebijaksanaan China Klasik - Refleksi Bagi Para
Pemimpin” |
|
|
|
|
|