|
|
Home
> Education
> Story
> Kucing Merah |
|
Kucing Merah |
|
Sun San adalah seorang tukang daging.
Tokonya terletak di dekat gerbang utara kota Hangzhou.
Setiap pagi saat dia meninggalkan rumah untuk bekerja
di tokonya, dia akan berkata kepada istrinya. “Peliharalah
kucing kita baik-baik. Kita tidak mempunyai anak.
Dia adalah bayiku, hidupku.” “Ya,
akan saya pelihara,” kata Nyonya Sun
selalu.
“Jangan membiarkan orang
lain tahu. Kucing kita dari jenis yang langka. Kamu
tahu, tidak ada binatang peliharaan seperti ini
di seluruh Hangzhou.”
Karena mendengar percakapan ini lebih dari satu
kali, beberapa tetangga mereka menjadi sangat ingin
tahu. Suatu hari kucing itu terlepas dari tali pengikatnya
dan berjalan di jalan. Dengan sangat cemas, Nyonya
Sun berlari keluar rumah dan membawa kucing itu
pulang ke rumah. Beberapa tetangganya melihat sekilas
kucing tersebut. Mereka sangat terpesona karena
seluruh tubuh kucing itu berwarna merah terang seperti
api. Ketika Sun San datang ke rumah dan mengetahui
kejadian itu, dia memukuli istrinya keras-keras
dengan sebuah rotan.
Dengan cepat, cerita tentang keberadaan binatang
langka itu tersebar sampai ke istana raja. Ketika
seorang kasim mendengar cerita ini, dia datang menemui
Sun dan menawarkan harga yang tinggi untuk kucing
itu, tetapi Sun San menolak tawarannya. Kasim itu
menaikkan tawarannya, dan ia ditolak lagi. Tetapi
pada kunjungan kasim yang keempat, Sun San harus
menyerah dan dengan terpaksa menjual binatang peliharaannya
seharga tiga ratus ribu ons perak.
Dengan perginya kucingnya yang berharga, Sun San
menjadi sangat depresi. Dia menyalahkan istrinya
dan lagi memukulinya dengan rotan.
Kasim itu menjadi senang karena memiliki binatang
yang langka. Dia bermaksud melatih kucing tersebut
sebelum mempersembahkannya kepada raja. Namun, warna
kucing tersebut mulai berubah setelah beberapa hari.
Dia menjadi lebih pucat setiap harinya dan mulai
kehilangan warnanya yang cemerlang. Dalam waktu
dua minggu, dia berubah menjadi kucing putih. Dengan
heran, kasim itu memanggil Sun San, tetapi keluarga
Sun telah pindah. Tidak seorang pun tahu kemana
mereka pergi.
Warna kucing itu tidak pernah berubah menjadi merah
lagi. Dia telah diwarnai pemiliknya dengan cermat,
menggunakan pewarna khusus yang biasanya untuk mewarnai
penutup kepala kuda. Sun San memberikan pewarna
ini setiap hari untuk menghasilkan efek yang bagus.
Bahkan, dia dan istrinya telah lama bekerja sama
untuk penipuan ini. Percakapan setiap hari dan pemukulan
istrinya adalah sandiwara untuk menipu tetangga
mereka. |
|
Prev
| Next |
|
|
Komentar:
Tipu muslihat menjadi lebih mudah dilakukan ketika
penipunya bekerja dalam satu tim. |
|
HUAINANZI (ABAD KEDUA S.M.)
Dalam kerja sama tim, keselarasan terbentuk dalam
hubungan mutualisme yang efektif. Sebuah hubungan
mutualisme yang efektif itu berdasarkan pada kemampuan
masing-masing individu dari setiap anggota tim. |
|
Taken From
Michael C. Tang Book “Kisah-Kisah
Kebijaksanaan China Klasik - Refleksi Bagi Para
Pemimpin” |
|
|
|
|
|