|
|
Home
> Education
> Story
> Masa Kecil Dan Keluarga |
|
Masa Kecil Dan Keluarga |
|
Konfusius adalah seorang anak yang
penuh cinta.
Ayahnya meninggal ketika dia berusia tiga tahun;
ibunya meninggal ketika dia berusia tujuh belas
tahun.
Sesuai dengan peraturan pada saat itu, orang mengubur
jenazah ayah dan ibu mereka dalam satu peti. Tetapi
Konfusius tidak dapat melakukannya kecuali jika
dia dapat menemukan kuburan ayahnya. Ibunya tidak
pernah memberitahukan siapa ayahnya. Maka dia kemudian
membawa peti mati ibunya, meletakkannya di persimpangan
jalan yang menuju ke desanya dan berdiri di sana,
bertanya kepada orang-orang yang lewat tentang almarhum
ayahnya. Akhirnya, seorang wanita tua yang baik
hati mengajaknya ke kuburan ayahnya dan untuk pertama
kalinya dia mengetahui cerita tentang ayahnya.
Ayahnya adalah anggota keluarga ningrat kuno dan
seorang tentara terkenal di negara Lu, yang sekarang
ini menjadi Propinsi Shandong. Pada usia tujuh belas
tahun, ia jatuh cinta kepada anak gadis petani,
yang juga berusia tujuh belas tahun. Seorang anak
lahir dari hubungan ini pada tahun 551 SM. Anak
itu diberi nama Qiu yang diambil dari nama Gunung
Ni Qiu. Konfusius bukanlah namanya yang sebenarnya.
Itu adalah sebuah titel atas kebaikannya, latinisasi
dari “Kong Fuzi”,
yang berarti “Tuan Kong”,
sebutan yang diberikan kepadanya bertahun-tahun
kemudian dari tiga ribu muridnya, karena marganya
adalah Kong.
Menurut legenda, ibunya sering bersembahyang di
kuil di kaki Gunung Ni Qiu, yang terletak di timur
laut dari distrik Qufu di Negara Lu. Pada suatu
malam setelah dia kembali dari bersembahyang, dia
mendapatkan mimpi aneh di mana dia melihat kuda
bertanduk satu yang sangat cantik, yang disebut
qilin, sebuah lambang kepandaian dan nasib baik,
muncul dari tepi hutan, menggigit buku dari batu
giok. Binatang itu melemparkan buku itu di kakinya
dan kembali ke hutan. Beberapa saat kemudian dia
hamil, dan ketika bayinya lahir, dinamainya Qiu.
Qiu adalah anak kedua dari keluarga Kong, ia mempunyai
sembilan orang saudara perempuan dan seorang saudara
laki-laki, semuanya adalah anak dari istri pertama
ayahnya.
Setelah ayahnya meninggal, dia dibesarkan oleh ibunya.
Sangatlah sedikit catatan sejarah mengenai masa
kecilnya. Dia menikah pada usia sembilan belas tahun,
dan tidak banyak informasi tentang istrinya. Ia
mempunyai seorang anak laki-laki dan seorang anak
perempuan. Anaknya tidak terlalu berbakat, tetapi
cucunya tumbuh menjadi seorang cendekiawan yang
hebat. Konfusius menikahkan putri tunggalnya dengan
salah seorang muridnya, dan pada hari pernikahannya,
pengantin pria ditahan di penjara dengan tuduhan
palsu. Tetapi Konfusius percaya bahwa muridnya ini
tidak bersalah, maka dia merestui pasangan ini. |
|
Next |
|
|
Komentar:
Tidak seorang pun mempunyai pengaruh yang lebih
besar dalam kehidupan, pikiran, dan bahasa masyarakat
China seperti halnya Konfusius. Namun, dengan berjalannya
waktu, Konfusius menjadi jauh dan aneh, kadang kala
bahkan tidak simpatik. Untuk lebih memahami ajarannya,
saya akan melihat kembali ke sejarah untuk mencoba
menemukan seperti apakah Konfusius itu sebenarnya.
Cerita-cerita berikut adalah mengenai Konfusius,
namun lebih tertuju kepada kehidupannya daripada
filosofinya. |
|
Konfusius, 551-479
S.M
Pelajari Kebenaran di pagi hari, dan matilah dengan
bahagia di malam hari. |
|
Taken From
Michael C. Tang Book “Kisah-Kisah
Kebijaksanaan China Klasik - Refleksi Bagi Para
Pemimpin” |
|
|
|
|
|