|
|
Home
> Education
> Story
> Pengumpulan Informasi |
|
Pengumpulan Informasi |
|
Lebih daripada yang lain, informasi
mengenai musuh teramat penting untuk memperoleh
kemenangan.
Perang sangatlah mahal. Dibandingkan dengan biaya
perang, biaya untuk mengumpulkan informasi sangatlah
murah. Jika seorang jenderal tidak mau mengalokasikan
dana yang memadai untuk mengumpulkan informasi atau
iri pada kedudukan, kehormatan, atau uang prajurit
intelnya, maka dia tidak benar-benar memahami apa
yang menjadi taruhannya. Lebih tepatnya, dia tidak
benar-benar memperhatikan kesejahteraan pasukannya.
Informasi dikumpulkan dengan menggunakan upaya manusia.
Itu bukanlah sesuatu yang kamu dapat dari pengalaman
yang terdahulu atau dengan pemikiran deduktif. Informasi
harus dikumpulkan oleh mereka yang berpengetahuan
luas mengenai musuh. Mereka mengerti informasi apa
yang berharga buat anda.
Di antara pasukanmu, prajurit intel seharusnya mendapatkan
perlakuan yang terbaik. Hanya orang yang mempunyai
integritas dan kemampuan tertinggi yang dapat dipercayai
untuk melakukan pekerjaan intel karena pekerjaan
mereka menentukan hasil dari peperangan. Tindakan
dari seluruh pasukan bergantung pada informasi yang
diberikan oleh jaringan intelmu.
Kamu juga dapat menggunakan orang dalam, seperti
prajurit dari negara musuh, untuk memberikan informasi
kepada anda, atau memutarbalikkan keadaan dan merekrut
mata-mata yang dikirim musuh untuk bekerja kepada
anda. Bujuklah mereka dengan penghargaan yang sangat
layak.
Jika perlu, kamu dapat melakukan perang di mana
kamu tidak perlu menang. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan informasi mengenai pola perilaku musuh.
Dengan melakukan hal ini, kamu mungkin akan mendapatkan
informasi yang sangat berharga yang kalau tidak
didapatkan akan merugikanmu. |
|
Prev
|
|
|
Komentar:
Seni Perang adalah buku klasik tentang ilmu perang,
psikologi perang dan filosofi perang. Tetapi prinsip
yang diungkapkan dalam buku legendaris itu membahas
lebih dari lingkup peperangan militer.
Pelaku bisnis dari China, Jepang, Korea, dan Singapura
telah mempelajari buku Sun Tzu dengan saksama, menganggap
buku itu seperti sebuah buku wajib dalam kompetisi
dunia bisnis modern di mana pasar adalah medan perang,
manajer dan karyawan adalah prajurit dan kepala
prajurit, serta produk dan servis adalah senjata.
Untuk alasan ini, saya memberi judul bab ini, “Seni
berkompetisi”.
Analisis Sun Tzu yang mendalam tentang watak manusia,
organisasi, kepemimpinan, pengaruh lingkungan, dan
pentingnya informasi memiliki relevansi dengan peperangan
ekonomi sama seperti pada peperangan militer. |
|
Zilu bertanya, “Jika guru
memimpin pasukan yang hebat, orang seperti apa yang
guru inginkan bersama anda?”
Sang guru berkata, “Saya tidak akan membawa
orang yang dapat bertarung dengan harimau dengan
tangan kosong, atau menyebrangi sungai tanpa perahu.
Saya ingin seseorang yang mendekati kesukaran dengan
hati-hati dan yang memilih untuk sukses dengan strategi.” |
|
Taken From
Michael C. Tang Book “Kisah-Kisah
Kebijaksanaan China Klasik - Refleksi Bagi Para
Pemimpin” |
|
|
|
|
|