|
|
Home
> Education
> Story
> Permainan Percaya Diri |
|
Permainan Percaya
Diri |
|
Kali ini Zhou Yu tidak keluar untuk
menyambut mantan rekan sejawatnya. Segera setelah
Jiang Gan memasuki kantornya, Zhou menuduhnya mengkhianati
kepercayaannya.
“Jika bukan karena masa
lalu, saya akan menghukum mati kamu.”
Dia memerintahkan penjaga untuk membawa Jiang Gan
ke kuil terpencil di dekat bukit dan menjadikannya
tahanan rumah di sana.
Jiang Gan sangat khawatir bahwa dia tidak dapat
makan atau tidur dengan layak. Pada malam harinya,
dia sedang berjalan-jalan di taman belakang kuil
ketika dia mendengar seseorang sedang membaca dengan
suara keras. Dengan mengikuti suara itu, dia menemukan
sebuah bungalow kecil di dekat kuil. Dia lalu mengetuk
pintu. Dia menjadi sangat terkejut melihat Pang
Tong berdiri di depannya ? seorang yang terkenal
karena pengetahuannya mengenai strategi militer
dan mempunyai reputasi hampir sejajar dengan Zhuge
Liang.
Pang Tong memberitahukannya bahwa dia telah menawarkan
diri untuk mengabdi kepada Zhou Yu, tetapi Zhou
terlalu angkuh untuk menerima tawarannya. Jiang
mencoba membujuknya untuk bergabung dengan Cao Cao,
dan Pang Tong meminta Jiang untuk mengenalkannya
kepadanya. Malam itu, Jiang Gan menyelinap keluar
dari markas Zhou Yu bersama Pang Tong, dan melarikan
diri ke sisi seberang sungai.
Cao Cao sangat gembira bertemu dengan Pang Tong
dan sangat antusias untuk mendengar nasihatnya.
Cao Cao membawanya berkeliling ke markas angkatan
lautnya dan Pang Tong memuji Cao karena telah melatih
orang-orangnya dengan baik.
Pada saat itu, beberapa prajurit Wei jatuh sakit
karena mereka tidak terbiasa hidup dengan air dan
cuaca di selatan. Cao bertanya kepada Pang apakah
dia mempunyai ide yang baik. Pang Tong menyarankan
agar semua perahu diikat dengan rantai besi dan
dikelompokkan dalam grup berjumlah tiga puluh atau
lima puluh dan ditutupi dengan papan. Dengan cara
ini orang dan kuda dapat berjalan dari perahu ke
perahu seperti mereka berjalan di daratan, walaupun
di tengah ombak dan angin.
Cao Cao berpikir bahwa itu adalah ide yang cemerlang.
Salah satu penasihatnya tidak setuju, “Benar,
mengikat perahu-perahu menjadi satu akan membuatnya
lebih stabil. Tetapi jika musuh menyerang kita dengan
api, kita akan berada dalam masalah yang besar."
Cao Cao tertawa, “Pemikiran
yang baik! Tetapi kamu melupakan satu hal. Penyerbuan
dengan api bergantung pada kekuatan angin. Sekarang
pertengahan musim dingin, angin hanya bertiup dari
utara atau barat, bukan dari selatan atau timur.
Kita sekarang berada di pesisir barat laut, mereka
ada di pesisir selatan. Jika mereka menggunakan
api, mereka akan membakar diri mereka sendiri. Tidak
ada yang perlu kita takuti.”
Maka nasihat Pang Tong dilaksanakan sesuai rencana.
Pang Tong memberitahu Cao Cao bahwa Zhou Yu bukanlah
seorang yang toleran. Akibatnya, beberapa orang
yang berbakat dalam ketentaraannya menjadi kecewa,
dan jika dia kembali, dia akan dapat merekrut beberapa
orang di antara mereka untuk bekerja dengan Cao
Cao.
Cao Cao sangat senang dan berjanji untuk merekomendasikan
Pang Tong kepada raja dinasti Han.
“Jangan berpikir bahwa
saya mengejar status atau kekayaan,”
kata Pang Tong. “Saya
hanya mau membantu orang kebanyakan. Ketika kamu
menyeberangi sungai, tolong jangan bunuh Perdana
Menteri.”
Cao berjanji bahwa dia tidak akan membunuh Perdana
Menteri dan memberi tahu Pang Tong rute yang aman
sebelum dia pergi. Satu hal yang tidak diketahui
Cao adalah bahwa pertemuan antara Jiang Gan dan
Pang Tong sudah direncanakan. Bahkan, Pang Tong
sebenarnya adalah bawahan Zhou Yu. |
|
Prev
| Next |
|
|
Komentar:
Zhuge Liang berusia dua puluh delapan tahun ketika
pertempuran di Tebing Merah terjadi. Pertempuran
itu tidak akan dapat dimenangkan tanpa bantuan angin
timur, yang terjadi berkat doa Zhuge Liang . Tujuan
sebenarnya dari Zhuge Liang untuk membangun altar
di Gunung Nanping adalah supaya dia dapat melarikan
diri.
Seperti kita lihat dalam skenarionya “meminjam”
panah dari Cao Cao, Zhuge Liang mempunyai pengetahuan
yang baik tentang cuaca. Dia telah tinggal di daerah
ini cukup lama dan mengetahui bahwa di musim dingin
biasanya terjadi perubahan arah angin. Sejak dia
datang di perkemahan kepala pasukan Wu, yaitu Jenderal
Zhou Yu, dia selalu diawasi sang jenderal. Dia menyadari
rasa iri hati Zhou dan bahaya yang dihadapinya.
Berdoa meminta kedatangan angin timur adalah alasan
sempurna untuk pergi ke Gunung Nanping, yang memberinya
kesempatan untuk kabur.
Zhuge Liang (181-234 M) selalu dihormati oleh orang
China sepanjang zaman sebagai ahli strategi dan
taktik yang paling pandai dalam sejarah China kuno.
Melalui usahanya, keseimbangan kekuatan geopolitis
antara ketiga negara yang terus berkompetisi setelah
runtuhnya dinasti Han yang didirikan oleh Liu Bang
pada 206 S.M. dapat tercapai. Liu Bei dipercaya
sebagai keturunan asli dari keluarga kerajaan Han.
Zhuge Liang menjadi perdana menterinya selama bertahun-tahun
dan memenangkan banyak pertempuran untuknya. Zhuge
Liang mengabdi dengan penuh ketekunan dan kesetiaan
yang tidak dapat diragukan sampai kematiannya pada
usia empat puluh tahun. Zhuge juga mempunyai kemampuan
sastra yang sangat hebat. Surat-suratnya untuk Liu
Bei dan anaknya merupakan suatu karya sastra yang
besar.
Berikut ini adalah contoh lain dari kemampuannya
yang luar biasa.
Pada suatu hari, sebuah batalion musuh yang kuat,
yang terdiri dari 150.000 tentara, mendekati sebuah
kota terpencil yang dijaga hanya oleh sejumlah tentara
tua di bawah kepemimpinan Zhuge Liang. Zhuge memerintahkan
semua bendera yang dipasang diturunkan dan semua
pintu kota dibuka. Dia menyuruh dua puluh orang
tentara untuk menyamar sebagai pemulung untuk menyapu
jalan pada keempat pintu kota. Tidak seorang pun
diizinkan bergerak ataupun bersuara. Kemudian dia
sendiri dengan menggunakan pakaian putih yang biasa
ia pakai duduk di tembok kota, menyalakan sebatang
hio dan mulai memainkan sebuah musik yang lembut
dengan kecapi.
Ketika komandan pasukan musuh melihat pemandangan
ini, dia dengan segera menduga ada jebakan dan memutuskan
untuk mundur. Zhuge memiliki reputasi terlalu berhati-hati
untuk bermain-main dengan bahaya. Komandan pasukan
musuh adalah seorang yang licik dan suka bermain
curang dalam menyusun strategi, namun ia sering
menjadi korban dari kecurigaannya sendiri. Zhuge
berspekulasi dengan kecurigaan lawannya dan menang.
Contoh yang lain adalah kampanyenya melawan orang-orang
Burma yang tamak dan kejam. Zhuge menangkap raja
Mantse sebanyak tujuh kali dan sebanyak tujuh kali
juga Zhuge melepaskannya untuk menyusun kembali
kekuatannya dan berperang lagi. Ketika bawahannya
protes, Zhuge Liang berkata, “Saya dapat menangkapnya
seperti saya dapat mengambil sesuatu dari kantong
saya. Apa yang saya lakukan adalah untuk mengalahkannya
dan menaklukkan hatinya.” Ketika raja Mantse
tertangkap untuk ketujuh kalinya, dia berlutut di
hadapan Zhuge Liang.
“Meskipun saya tidak berbudaya, saya masih
memiliki rasa malu. Saya tidak akan melawan lagi,”
katanya.
Pada akhirnya, Liu Bei gagal mengembalikan kejayaan
dinasti Han, dan ketiga kerajaan digantikan oleh
dinasti lain, tetapi legenda Zhuge Liang tetap abadi.
Namanya menjadi sinonim dari kebijaksanaan dan kreativitas. |
|
VEGETABLE ROOTS
Berilah lebih daripada yang kamu terima, sehingga
yang tamak pun akan berterima kasih kepadamu.
Simpanlah cukup kecerdikan sebagai persediaan, sehingga
pada masa yang tidak diduga, kamu tidak akan terpojok. |
|
Taken From
Michael C. Tang Book “Kisah-Kisah
Kebijaksanaan China Klasik - Refleksi Bagi Para
Pemimpin” |
|
|
|
|
|