|
|
Home
> Education
> Story
> Pisau Tukang Daging |
|
Pisau Tukang Daging |
|
Raja Hui dari negara Wei sedang
mengamati kokinya memotong seekor sapi jantan. Ketika
koki itu menancapkan pisaunya keluar masuk tubuh
sapi itu, bahu, kaki dan lututnya ikut bergerak
seirama dengan tangannya. Pisau itu seperti menari
dan bunyi pisau yang memotong kulit dan daging sapi
itu membuat semacam musik.
Raja sangat kagum dengannya dan bertanya, “Bagaimana
kamu dapat mempunyai keahlian seperti itu?”
“Saya tertarik untuk mempelajari
bagaimana sesuatu bekerja, dan tidak hanya menguasai
tekniknya, Yang Mulia,” jawab kokinya.
“Ketika saya pertama kali memotong seekor
sapi, saya tidak melihat apa-apa kecuali tubuh seekor
sapi. Setelah tiga tahun, saya tidak lagi melihatnya
seperti itu. Saya mencoba untuk memahami komponen
dan strukturnya. Sekarang saya lebih banyak menggunakan
perasaan daripada mata saya. Pisau saya mengikuti
anatomi melalui rongga-rongga dalam tubuh sapi.
Saya menghindari urat dan ligamen, dan tentu saja
tulang-tulang.
“Seorang koki yang bagus harus mengganti pisaunya
setiap tahun karena menggunakannya untuk menyayat.
Seorang koki yang biasa-biasa saja mengganti pisaunya
setiap bulan karena menggunakannya untuk memotong.
Saya telah menggunakan pisau saya selama sembilan
belas tahun dan telah memotong ribuan sapi. Tetapi
pisau ini masih sebagus yang baru.
“Saya mencari di antara sendi dan tulang di
mana pisau tipis milikku bisa bergerak bebas. Jika
saya menemukan sendi yang keras, saya akan terus
memotong dengan hati-hati. Saya akan memperlambat
dan menggunakan pisau dengan lembut sepanjang garis
alami binatang itu. Setelah badannya terbagi-bagi
dan jatuh di kaki saya seperti lumpur lembut, saya
akan bernapas lega dan merasa sangat puas. Saya
selalu merawat pisau saya setelah pisau itu bekerja
dengan baik.”
“Hebat!”
raja sangat terpesona. “Kamu
telah mengajari saya sesuatu tentang kehidupan.” |
|
Next |
|
|
Komentar:
Ini adalah fabel terkenal yang diceritakan oleh
Chuang Tzu. Pisau itu menjadi awet karena telah
digunakan dengan mengikuti hukum alam--anatomi seekor
sapi. Jika kita mengikuti hukum alam, seharusnya
kita juga berumur panjang dan berbadan sehat. |
|
KONFUSIUS
Seorang pria sejati tidak akan merekomendasikan
seseorang karena kata-katanya. Dia juga tidak akan
mengabaikan nasihat karena orangnya. |
|
Taken From
Michael C. Tang Book “Kisah-Kisah
Kebijaksanaan China Klasik - Refleksi Bagi Para
Pemimpin” |
|
|
|
|
|