|
|
Home
> Education
> Story
> Pak Tua Bodoh Yang Memindahkan Gunung |
|
Pak Tua Bodoh Yang
Memindahkan Gunung |
|
Pak Tua Bodoh dari Gunung Utara
berusia sembilan puluh tahun.Rumahnya terletak di
antara dua buah gunung besar yang masing-masing
mempunyai tinggi seribu kaki dan menempati area
hampir tujuh puluh mil persegi luasnya. Kedua gunung
ini tidak hanya menghalangi pamandangan yang bagus,
tetapi juga menghalangi jalan pak tua sehingga dia
harus berjalan memutar kalau dia ingin bepergian.
Akhirnya dia memutuskan untuk memindahkan kedua
gunung itu. Dia mengadakan rapat keluarga.
“Mari kita pindahkan gunung-gunung
itu”, katanya kepada semua anggota
keluarganya. “Mari kita
gali batu-batunya dan membuatnya rata dengan tanah”.
Setiap orang dari keluarganya setuju kecuali istrinya.
“Tidak mungkin!”
katanya. “Bagaimana kamu
dapat memindahkan gunung? Kamu bahkan tidak dapat
memindahkan onggokan tanah. Dan juga, di mana kamu
akan meletakkan lumpur dan batu-batuan yang kamu
gali dari gunung?” “Kita
akan lemparkan ke Laut China Timur”,
anggota keluarga yang lain menjawab serempak. Maka
orang tua itu, diikuti anak-anak dan cucu-cucunya,
mulai memecahkan batu karang dan menggali tanah
dengan sekop dan pahat. Lumpur dan pecahan batu
diletakkan dalam keranjang dan dibawa ke tepi laut
setiap hari. Anak tetangga mereka yang berusia tujuh
tahun juga bergabung dengan mereka.
Suatu hari dalam perjalanannya menuju ke tempat
kerjanya, Pak Tua yang Bodoh itu bertemu dengan
Pak Tua Bijaksana dari Tikungan Sungai. “Berbuatlah
lebih masuk akal, temanku”, kata Pak
Tua Bijaksana dengan bibir dimonyongkan. “Kamu
sudah berusia lebih dari sembilan puluh tahun. Sebuah
batu dari gunung pun terlalu berat buatmu untuk
dibawa – apalagi lumpur dan batu sebanyak
itu!” “Saya
khawatir kamu terlalu picik“, kata
Pak Tua Bodoh itu sambil menghela nafas. “Tidakkah
kamu lihat bahwa ketika saya mati, akan ada anak-anakku
yang melanjutkan pekerjaan ini? Ketika mereka mati,
mereka mempunyai anak dan cucu, dan mereka juga
akan mempunyai anak dan cucu lagi. Keluargaku akan
melaksanakan pekerjaan ini selama-lamanya, tetapi
gunung ini tidak akan tumbuh menjadi lebih besar.
Bagaimana kami tidak dapat memindahkannya?”
Pak Tua yang Bijaksana menaikkan alisnya, tidak
tahu apa yang harus dikatakan.
Percakapan mereka didengar Tuhan. Dia merasa tergerak
dan mengirim dua malaikatnya untuk membawa gunung
itu ke tempat lain. |
|
Prev
| Next |
|
|
Komentar :
Iman dapat memindahkan gunung. Maka Tuhan merendahkan
orang bijaksana yang mulia itu dan meninggikan si
bodoh yang rendah itu. Hidup pak tua yang bodoh
terbatas, tetapi keyakinan atas keberhasilannya
tidak ada batasnya. Kepercayaan diri, ketetapan
hati, persistensi dan hanya memiliki satu tujuan
utama adalah sangat penting untuk kesuksesan suatu
usaha. |
|
KONFUSIUS
Seorang pria sejati tidak akan merekomendasikan
seseorang karena kata-katanya. Dia juga tidak akan
mengabaikan nasihat karena orangnya. |
|
Taken From
Michael C. Tang Book “Kisah-Kisah
Kebijaksanaan China Klasik - Refleksi Bagi Para
Pemimpin” |
|
|
|
|
|