|
|
Home
> Education
> Story
> Rekan Sejawat |
|
Rekan Sejawat |
|
Sun Pin, seorang penduduk asli negara
Qi, dan Pang Juan, penduduk asli negara Wei, berteman
dan menjadi rekan sejawat dalam mempelajari ilmu
militer di bawah bimbingan mentor yang sama. Pang
Juan kemudian menjadi jenderal yang sukses di negara
Wei.
Namun, Pang Juan percaya bahwa kemampuannya dalam
ilmu militer tidak sebaik Sun Pin. Pang Juan khawatir
bahwa jika Sun Pin bekerja untuk negara lain, dia
akan membahayakan keamanan negara Wei. Tetapi jika
dia bekerja untuk raja negara Wei, dia akan menjadi
ancaman serius bagi posisinya sebagai tangan kanan
raja. Pang memikirkan masalah ini secara terus menerus
sampai dia mendapatkan sebuah ide.
Dia mengundang Sun Pin untuk datang ke Wei dan merekomendasikannya
kepada raja dari negara Wei. Raja sangat tertarik
dengan pengetahuan Sun Pin dan menunjuknya sebagai
penasihat senior. Sun sangatlah gembira dan menjadikan
Pang Juan sebagai temannya yang paling terpercaya.
“Bagaimana keadaan keluargamu
di Qi?” suatu hari Pang Juan bertanya.
“Kenapa tidak membawa
mereka kemari untuk berkumpul denganmu di sini?”
“Sebenarnya,”
kata Sun Pin sambil menghela napas. “Orangtuaku
meninggal ketika saya masih sangat kecil. Saya dibesarkan
oleh paman saya. Saya mempunyai dua sepupu, tetapi
saya kehilangan kontak dengan mereka beberapa tahun
yang lalu karena perang.”
Sekitar setengah tahun kemudian, seorang pria dengan
logat Qi datang untuk menemui Sun Pin. Orang itu
membawa sepucuk surat dari kedua sepupu Sun Pin.
Surat itu mengatakan bahwa pamannya telah meninggal
dan menyuruhnya untuk kembali ke negara Qi. Berita
kematian pamannya membuat Sun Pin sedih, tetapi
karena dia telah mendapatkan pekerjaan di Wei, dia
tidak dapat pergi. Maka dia menulis surat dan meminta
orang itu menyampaikannya kepada sepupunya. Pang
Juan mengatur agar surat itu jatuh ke tangannya
dan memberikannya kepada raja.
“Ternyata Sun Pin sangat
rindu dengan kampung halamannya, apa yang seharusnya
kita lakukan?” tanya raja.
“Adalah sesuatu yang wajar
bahwa dia ingin kembali ke negara Qi karena bagaimanapun
juga dia berasal dari negara Qi,” kata
Pang Juan. “Tetapi jika
dia kembali dan menjadi jenderal pasukan mereka,
dia dapat membahayakan kita. Izinkan saya berbicara
dengannya. Mungkin kita dapat menaikkan gajinya
dan memintanya untuk tinggal.”
Pang kemudian bertanya kepada Sun mengenai orang
yang mengunjunginya itu, yang berasal dari negara
Qi. “Kenapa tidak
meminta izin cuti kepada raja untuk beberapa bulan?”
Pang Juan mengusulkan. “Sudah
lama sekali sejak terakhir kali kamu bertemu dengan
keluargamu sendiri.” “Saya
juga berpikir begitu, tapi apakah terlalu lancang
untuk meminta izin pulang ke kampung halaman?”
“Tidak masalah, saya
akan menjaminnya.”
Pada dasarnya, raja negara Wei tidak menyukai Sun
Pin masih melakukan kontak dengan negara Qi. Ketika
Sun mengirimkan permohonan untuk cuti, raja menjadi
yakin bahwa pikiran Sun sudah tidak berada di negara
Wei. Dia memerintahkan supaya Sun Pin ditahan dan
diserahkan kepada Pang Juan untuk ditanyai.
Pang menenangkan Sun dan berjanji akan mewakilinya
berbicara dengan raja. Ketika dia kembali dari menghadap
raja, Pang kelihatan susah. Dia memberitahu Sun
bahwa raja berpikir beliau telah memperlakukan Sun
dengan baik tetapi Sun telah mengkhianati kepercayaannya.
Dia menginginkan Sun untuk dihukum mati. Pang berkata
bahwa melalui perantaraannya, raja dapat dibujuk
untuk tidak menghukum mati Sun, tetapi dia memaksakan
hukuman yang berat - mentato wajah Sun dan mencopot
tempurung lututnya. Sun juga dilarang untuk meninggalkan
negara Wei |
|
Next |
|
|
Komentar:
Buku Sun Pin mengenai seni perang ditemukan pada
tahun 1972 ketika sejumlah arkeolog China menemukan
kuburan dari zaman dinasti Han.
Jika Sun Pin hanya mempunyai ketabahan tanpa kemauan
yang sekuat baja, dia mungkin tidak dapat betahan.
Jika dia hanya mempunyai kemauan yang kuat untuk
hidup tetapi tidak mempunyai pengetahuan tentang
seni perang, dia mungkin tidak dapat membalas dendam
pada musuhnya. Kombinasi dari kualitas yang disebut
di atas itulah yang membuatnya menjadi figur yang
paling hebat dalam sejarah China. |
|
KONFUSIUS
Seseorang berkata, “Bayarlah sebuah luka dengan
kebaikan.”
Sang Guru berkata: “Jika kamu membalas luka
dengan kebaikan, lalu dengan apa kamu akan membalas
kebaikan? Kamu seharusnya membayar sebuah luka dengan
keadilan dan kebaikan dengan kebaikan.” |
|
Taken From
Michael C. Tang Book “Kisah-Kisah
Kebijaksanaan China Klasik - Refleksi Bagi Para
Pemimpin” |
|
|
|
|
|